Recent Posts

settia

UPAYA PELURUSAN SEJARAH BANGSA


AL RISALAH NEWS - Pembelokan sejarah adalah bagian dari penjajahan. Kalau kita mau tahu apakah bangsa kita atau khususnya umat Islam sudah merdeka sepenuhnya, bukan sekedar secara de jure, maka lihatlah pelajaran sejarah.

Seandainya sejarah masih mengecilkan peranan umat Islam, ketahuilah bahwa sebenarnya umat Islam masih tertindas.

Lho kok tertindas?

Ya, umat Islam masih tertindah, karena sejarah yang ditulis resmi oleh pemerintah ini memang masih mengecilkan peran dan arti umat Islam. Dan itulah yang dulu dilakukan oleh seorang orientalis Belanda, Dr. Scouck Hurgronje (1857-1936).

Sebagai penasihat militer Belanda, orang ini telah memberikan masukan yang sangat berarti, demi menjatuhkan perlawanan umat Islam Aceh melawan Belanda. Dan pemerintah militer Belanda saat itu memang menjadikannya sebagai rujukan dalam menghadapi perlawanan dan jihad umat Islam.

Ketika negeri kita merdeka, ternyata sejarah yang ditulis tentang umat Islam adalah sejarah versi Snouck ini. Salah satu bentuk pemalsuannya, dia mengatakan bahwa Islam baru masuk Indonesia pada abad ke-13, lewat para pedagang dari Gujarat.

Dan coba ingat-ingat lagi, bukankah memang informasi ini yang ditulis dan diajarkan di sekolah kita?

Padahal Prof. Dr. Buya Hamka, ulama kharismatik dan legendaris dari Sumtera Barat yang menulis tafsir Al-Azhar telah dengan tegas membantah ‘hayalan’ Snouck. Berdasarkan bukti-bukti yang otentik, ilmiyah dan disepakati para ahli sejarah, Buya Hamka dengan tegas mengatakan bahwa Islam telah sampai ke nusantara sejak abad pertama Hijriyah.

Bahkan Yazid bin Mu’awiyah, salah seorang shahabat atau tabiin, telah menginjakkan kaki di negeri kita. Dan itu terjadi pada abad ketujuh masehi.

Entah apa motivasinya, tapi Diknas masih saja menulis sejarah keliru yang sangat merugikan dan mengecilkan arti umat Islam. Dan kekeliruan itu tetap masih diajarkan hingga sekarang. Tentunya ini menjadi pe-er besar buat generasi muda muslim, yang kini banyak duduk di birokrasi.

Setidaknya harus ada keinginan kuat untuk meluruskan kembali sejarah umat Islam. Sebab yang tertulis dalam buku sejarah, adalah sejarah versi orang yang tidak suka pada agama ini. Dan sayangnya, begitu banyak umat Islam yang memang buta sejarah.

Kurikulum Pendidikan Yang Rancu

Bicara kurikulum pendidikan di negeri kita, harus kita akui masih banyak yang salah dan rancu. Bukan hanya urusan sejarah, bahkan yang sifatnya eksak dan ilmiyah sekalipun, masih saja kita dapati di sana sini yang keliru dan aneh.

Salah satunya adalah dalam ilmu fisika. Selama ini kita mengenal besaran massa dengan ons dan pond. Satu ons sering kita katakan sama dengan 100 gram. Dan satu pond kita kita katakan setara dengan 500 gram.

Tapi salah satu penelitian sederhana menyebutkan bahwa skala itu tidak dikenal dalam dunia ilmu pengetahuan international. Kalau pun dunia international mengenal isitlah ons, yang benar adalah bahwa 1 ounce/ons/onza = 28, 35 gram dan bukan 100 gram.

Demikian juga, dalam skala baku yang dikenal di dunia ilmu pengetahuan, ternyata 1 pound = 453 gram dan bukan 500 gram. Dan 1 pound = 16 ounce (bukan 5 ons).

Bayangkan saja, bagaimana jadinya kalau seorang apoteker lulusan sekolah di negeri kita meracik resep obat yang seharusnya hanya diberi 28 gram, namun diberi 100 gram? Bisa-bisa pasien pada mabok, karena salah racikan.

Jadi memang masih banyak sekali pekerjaan rumah bagi kita. Salah satunya memperbaiki kurikulum pendidikan anak-anak kita di level sekloah dasar dan menengah.

Setidaknya bisa kita lakukan melalui jaringan SDIT yang kini sudah mulai menyebar di berbagai tempat. Jangan sampai kita capek-capek bikin sekola, tapi ujung-ujungnya kurikulumnya tetap saja buatan orang kafir. Jangan sampai kita hanya jago bikin gedung, tapi kurang mengerti bagaimana membuat kurikulum pendidikan yang original, efisien, tepat guna dan bermanfaat.

Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ahmad Sarwat, Lc
http://islam.dagdigdug.com/pelurusan-sejarah-bangsa/